Pages

Thursday, September 23, 2010

HARAPAN DAN DOA SEORANG ISTERI MUSLIMAH

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim

Kau ampunilah dosa ku yg telah ku perbuat

Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yg tiada terbatas

Kau berikanlah aku kekuatan mental dan fisik

Kau kurniakanlah aku dengan sifat keridhoan

Kau peliharalah lidahku dari kata-kata nista

Kau kuatkanlah semangatku menempuhi segala cobaanMu

Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan

Ya Allah '

Sekiranya suami ku ini adalah pilihan Mu diArash

Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya

Sekiranya suami ku ini adalah suami yg akan membimbing tanganku dititianMu

Kurniakanlah aku sifat kasih dan ridha atas segala perbuatannya

Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu

Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawadu' akan segala perintahnya

Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di DuniaMu

Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya

Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati olehMu

Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segalanya

Tetapi Ya Allah

Sekiranya suami ku ini ditakdirkan bukan untuk diriku seorang

Kau tunjukkanlan aku jalan yg terbaik untuk aku arungi segala dugaanMu

Sekiranya suami ku tergoda dengan keindahan dunia Mu

Limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya

Sekiranya suami ku tunduk terhadap nafsu yang melalaikan

Kurniakanlah aku kekuatanMu untuk aku menegurnya

Sekiranya suami ku mencintai kesesatan

Kau pandulah aku untuk menarik dirinya keluar dari terus terlena

Ya AllahKau yang Maha Megetahui apa yang terbaik untukku

Kau juga yang Maha Mengampuni segala kesilapan dan ketelanjuranku

Sekiranya aku tersilap berbuat keputusan

Bimbinglah aku ke jalan yang Engkau ridhoi

Sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri

Kau hukumlah aku didunia tetapi bukan diakhiratMu

Sekiranya aku engkar dan derhaka

Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu

Ya Allah sesungguhnyaAku lemah tanpa petunjukMu

Aku buta tanpa bimbinganMu

Aku cacat tanpa hidayahMu

Aku hina tanpa RahmatMu

Ya Allah

Kuatkan hati dan semangatku

Tabahkan aku menghadapi segala cubaanMu

Jadikanlah aku isteri yang disenangi suami

Bukakanlah hatiku untuk menghayati agamaMu

Bimbinglah aku menjadi isteri Solehah

Hanya padaMu Ya Allah kumohon segala harapan

Karena aku pasrah dengan dugaanMu

Karena aku sadar hinanya aku

Karena aku insan lemah yg kerap keliru

Karena aku terlena dengan keindahan duniamu

Karena kurang kesabaran ku menghadapi cobaanMu

Karena pendek akal ku mengarungi ujianMu

Ya Allah Ya Tuhanku...

Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati

Isteri yang dikasihi

Isteri yang solehah

Isteri yang senantiasa dihati

Amin, amin Ya Rabbal Alamin..


Tuesday, September 21, 2010

Azab Bagi Wanita (tlg ingatkan kpd semua kaum perempuan yg kamu kenal)

Seorang kawan ana telah memberi artikel ini kpd ana untuk sampaikan kepada kaum hawa. Apabila ana baca artikel ini,ana takut jika ana berada di tempat salah satu di bawah ini..

Kepada kaum hawa,terlalu byk ujian bagi kaum hawa.Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu.

Buat kaum adam,kamu juga pasti tidak mahu orang yang kamu syg menghadapi salah satu siksaan di bawah ini.

Harap artikel ini dapat disampaikan kepada org lain.INSYAALLAH.

khususnya untuk para wanita dan diri sendiri.....

Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah . Lalu keduanya bertanya mengapa Rasul menangis.

Beliau menjawab, "Pada malam aku di-isra'- kan , aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.

Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya."Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.

Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan tergantang kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.

Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta. Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,"kata Nabi.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?

*Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya.

*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalk! annya dan tidak mau mandi junub.

* Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta.. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami.

"Mendengar itu,Sayidina Ali dan Fat imah Az-Zahra pun turut menangis.

Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan.

sampai2kan kpd kwn2 kita yg lain..insyaALLAH


Bingkisan terakhir buat Muslimah

Saudariku muslimah........

saya hadiahkan kepada kalian para muslimah satu hadiah terindah yaitu dengan memperbaharui perjanjian kepada Allah, taubat nashuha dan kembali secara benar kepada Allah......

hadiah ini diberikan kepada Ummul mukminin Aisyah, padahal kita lebih membutuhkannya, mari kita dengarkan, kita lihat kalimat-kalimatnya dan kita renungkan makna - makna yang terkandung bersama-sama, karena didalamnya terdapat kebaikan yang banyak.

Rasulullah bersabda kepada Aisyah yang artinya :" Apabila engkau melakukan dosa, maka mintalah ampunan kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya, karena seorang hamba apabila dia mengakui dosanya kemudian dia bertaubat kepada Allah niscaya Allah mengampuninya. (HR.Bukhari muslim dengan syarah an-Nawawi dan Ahmad)

Saudariku......

Aisyah As - Shiddiqah binti As Shiddiq digosipkan dengan berita buruk oleh para pembohong, maka Rasulullah mendatanginya dan menghadiahkan kepadanya hadiah diatas, yang pada hakikatnya juga merupakan hadiah kepada semua wanita muslimah.

Wahai Saudariku, sesungguhnya hadiah ini yang paling kita perlukan pada saat ini dimana fitnah-fitnah, syubhat-syubhat, kemaksiatan dan syahwat merajalela.

Hendaknya janji kita kepada Allah dengan taubat dan istighfar agar kita selalu hidup berbahagia.Dari hadiah ini kita mengetahui taubat bukanlah sekedar kalimat yang diucapkan, bukan pula ucapan yang didengungkan oleh lisan, akan tetapi dia tercapai dengan beberapa perkara

  1. hendaklah kita merasa menyesal karena telah melakukan kesalahan atau dosa yang telah terjadi, bukankah Rasulullah bersabda :" Penyesalan adalah taubat " (HR. Ahmad, alhakim dari hadist Ibnu Mas�ud dan Anas bin Malik)
  2. Hendaklah kita meninggalkan dosa yang telah kita sesali dan menjauhi jalannya, inilah arti meninggalkan dosa.
  3. Niat kuat yang benar, janji yang kuat untuk tidak kembali kepada dosa tersebut
  4. Hendaklah kita mengerjakan amal - amal shalih yang biasa menjadi sebab terhapusnya amal - amal buruk
  5. membebaskan diri dari hak - hak manusia, apabila kita berkata yang menyangkut hak saudari kita muslimah, baik ghibah atau namimah atau kita mengambil darinya sesuatu yang kita tidak berhak, maka hendaknya kita mengembalikannya sebagai batas kemampuan, kemudian kita wajib memohon maaf dan kerelaannya apabila kita tidak mampu mengembalikannya dan memohonkan ampunan untuknya.

Saudariku....... Dengan jujur saya katakan bahwa taubat yang nashuha adalah jalan kita kepada Allah dan bekal kita di akherat, tidaklah beruntung orang yang beruntung pada hari kiamat, kecuali dengan taubat nashuha. oleh karena itu, Allah mengajak kita kepada taubat nashuha, renungkanlah firman Allah : " Katakanlah, hai hamba-hamba-KU yang melampaui batas, terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa-dosa. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Az-Zumar;53) simaklah Firman-Nya, Dia membuka pintu taubar : " Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya...." (Asy-Syuura;25)

Saudariku...... bertaubat dari dosa dosa dan kesalahan, baik yang besar maupun yang kecil termasuk perkara - perkara yang wajib untuk dikerjakan dengan segera dan terus menerus, dan kita bisa memperhatikan anjuran segera bertaubat dengan cepat, dalam firman Allah :" Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang - orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An-Nur;31) Bahkan lihatlah dan renungkanlah wahai Saudariku muslimah..... Rasulullah yang ma�shum yang telah diampuni dosa - dosanya yang telah lalu dan yang akan datang , beliau bersabda :" yaa ayyuhannasu ........ :" Wahai manusia, bertobatlah dan beristighfarlah kepada Allah, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam satu hari seratus kali." (HR. Muslim, At-tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Wahai Muslimah saudariku......

Taubat... Taubat..... Kembali.... Kembali...........................

Berkhayallah bahwa kita memiliki semua impian dan angan angan yang kita inginkan ? dan kitapun telah menggapai harapan yang kita idam idamkan, namun tiba tiba ketika kita lengah, semuanya lenyap tanpa guna bahkan mendapatkan kerugian dan kehancuran. apa yang kita lakukan ? jelas kita akan menangis dan merasa terpukul, bahkan kita akan bersedih atas apa yang hilang dari kita, dan bahkan kita bisa gigit jari karena kesedihan dan penyesalan. Semua itu hanya karena dunia yang fana. lantas bagaimana dengan umur kita yang terus bertambah dan berjalan tanpa guna ? sesungguhnya umur kita adalah mutiara berharga yang tidak bisa dinilai dengan materi apapun, dan umur kita ini pada hakekatnya adalah nafas-nafas kita,nafas yang keluar dan tidak akan kembali kepada kita selamanya.

Nafas inilah modal hidu kita didunia, dengannya kita bisa membeli nikmat nikmat akherat yang kita inginkan dan dengannya kita menggapai ketentraman dan kenikmatan. Dengannya kita meraih syurga dan dengannya kita aman dari neraka. dengannya kita beruntung dengan memperoleh ridha Arrahman, dan dengannya kita melihat Al-Malik Al-Mannan. Maka bagaimana kita menyia - nyiakan usia kita tersebut tanpa taubat nashuha ? bagaimana nafas nafas kita berhembus tanpa guna dan manfaat ?

Saudariku...............................

Pikirkan dan renungkanlah ucapan ucapan berikut mudah mudahan Allah memberikan kita manfaat karenanya. sesungguhnya apabila malaikat maut muncul didepan kita, maka akan nampak kesedihan dan penyesalan diwajah kita, dimana kita ingin seandainya kita memiliki dunia dengan segala macam isinya, untuk menebus peristiwa yang sulit ini dengannya.

Maha benar Allah Yang Maha Agung ketika berfirman :" Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu lalu berkata :" Ya Tuhanku mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat yang menyebabkan aku bisa bersedekah dan aku termasuk orang - orang yang shalih." (Al-Munafiqin;10) " Dan sekali - kali tidak akan menangguhkan kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Munafiqin;11)

saudariku...................................

Kesedihan bagi kita apabila maut datang kepada kita sementara kita belum kembali. Kerugian bagi kita apabila kita dipanggil untuk bertaubat tapi kita tidak menjawabnya.

Saudariku..............................

setiap orang dari kita memiliki dosa - dosa , aib - aib, maksiat - maksiat dan kesalahan - kesalahan. apakah lantas kita berputus asa dari rahmat Allah ? Apakah lantas kita berpatah arang dari rahmat Allah ? Tidak, Demi Allah, Tidak, Demi Allah dan sekali lagi tidak, Demi Allah..............

Sungguh Allah telah memanggil kita. Dia mengajak kita kepada ampunan, maaf dan rahmat Allah berfirman :"Wahai bani Adam, selagi engkau berdoa kepadaKU, berharap kepadaKU dan mohon ampunan kepadaKu, maka Aku mengampuni dosa dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai bani Adam, seandainya dosa dosamu mencapai awan dilangit kemudian engkau memohon ampun kepadaKu, niscaya Aku mengampunimu. Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepadaKu dengan membawa dosa sepenuh jagad kemudian engkau menghadap kepadaKu dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, niscaya Aku akan berikan ampunan sepenuh jagaq pula. " (HR. Ahmad dari Abu Dzar, dan At-tirmidzi dari Anas bin Malik, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Darda dan dishahihkan oleh Ak-Hakim disetujui oleh Adz -Dzahabi)

Saudariku.......................

siapakah orang yang kita lihat selamat dari penyakit - penyakit dunia ? Siapakah orang yang kita lihat sehat dan tidak pernah sakit ? kehidupan dunia mana dengan kematian tidak terputus ? Umur siapa dengan berlalunya waktu-waktu tidak habis ?

Saudariku.......................

Bukankah kita pemilik kesalahan - kesalahan dan dosa - dosa, mana air mata kita yang mengalir ? bukankah kita tawanan maksiat-maksiat dan dosa-dosa, dimana tangis penyesalan kita atas dosa - dosa yang telah lewat ? apakah kita telah lupa akan aib - aib dan dosa dosa kita ? sementara buku catatan kita penuh dengan apa yang kita lupakan. Apakah kita akan sabar terhadap siksaan Neraka Hawiyah ? Tahukah kita apakah Neraka Hawiyah itu ? yaitu api yang panas membakar. Mari kembalilah kepada-Nya dengan taubat Nashuha Mari perbaharui iman dan perbaikilah islam

didunia ini hanya ada 2 jalan.... 1 jalan menuju neraka-Nya... 1 jalan menuju kesyurga-Nya...........

manakah yang akan kita pilih sodariku.................

kuberharap jadi bidadari syurga tapi aku bukan wanita sholehah ku berharap syurga tapi tak sadar jalanku keneraka ku ingin mencari ridho-Nya tapi tak sadar aku mengundang murka-Nya..... pantaskah syurga untukku.........


Renungan Pernikahan

by Renungan Kisah Inspiratif Muslimah on Saturday, September 18, 2010 at 3:42pm

Tidak ada yang salah manakala seorang muslimah merindukan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang diharapkan akan menjadi pendamping hidupnya. Setiap insan termasuk seorang muslimah pun berhak dan lumrah untuk merasakan kerinduan semacam itu. Meskipun tak terungkap secara lisan, penantian dan impian untuk menggapai sebuah mahligai pernikahan adalah puncak gelisah dan kerinduan yang merupakan salah satu bentuk ujian seorang gadis muslim.

Ibarat sekuntum bunga yang sedang mekar atau bahkan telah mekar dan matang dalam waktu yang sudah cukup lama, adanya kecenderungan untuk disentuh oleh si kumbang jantan yang menawan dan memberikan sari madunya adalah adalah salah satu fitrah yang lumrah dirasakan oleh dirasakan oleh seorang gadis. Sayangnya, saat ini banyak sekali dan semakin banyak kumbang-kumbang jantan yang hanya mengobral rayuan gombal, kata-kata picisan, hanya menggoda, bahkan hanya ingin menghisap sari madu dari sang gadis saja, setelah dapat ia terbang dan menghilang entah kemana. Sedikit sekali kumbang-kumbang jantan yang bersedia berjuang untuk membawa sang gadis dengan jalan yang diridhoi oleh Allah swt, yaitu sebuah jalan pernikahan.

Pernikahan merupakan sebuah ikatan suci, maka sudah sepatutnyalah setiap langkah untuk mencapainya pun harus dilakukan dengan cara yang suci. Manakala seorang gadis telah merasakan kerinduan akan seorang pendamping hidup, artinya secara sadar maupun tidak ia telah melangkahkan kakinya pada salah satu jalan yang akan menghantarkan pikiran dan hatinya pada sebuah mahligai pernikahan. Untuk itu, hendaknya ia senantiasa berjaga dengan kuat dan berhati-hati dalam setiap langkah. Jangan sampai ada noda yang tercecer dan mengotori jalan yang suci ini hingga tiba saat yang dinanti-nanti, yaitu ketika Allah meridhoi dan mewujudkan sebuah pernikahan indah dan suci yang selama ini didambakan.

Memang, penantian tidaklah membutuhkan tenaga yang ekstra besar. Namun, sebagian besar manusia pun mengakui bahwa penantian adalah salah satu pekerjaan yang sangat melelahkan. Terlebih lagi penantian untuk sebuah pernikahan, ini merupakan sebuah penantian besar yang sangat melelahkan. Karena, dalam penantian inilah syaithon-syaithon dalam bentuk nafsu dan syahwat senantiasa menghampiri. Manakala seorang gadis tengah berada dalam lelahnya sebuah penantian, maka pada saat itulah syaithon-syaithon sedang menatapnya sebagai sebuah sarapan pagi yang lezat dan siap untuk disantap. Oleh karena itu, seorang muslimah hendaknya benar-benar mengerti hal-hal yang sebaiknya ia lakukan dalam masa penantiannya. Dengan demikian, penantiannya untuk sebuah pernikahan yang indah dan suci tidak akan sia-sia, dan Allah akan memberikannya seorang pendamping Robbani dalam pernikahan yang telah menjadi impian.

Pernikahan adalah awal dari sebuah kehidupan dan perjalanan hidup yang baru. Idealnya, perjalanan panjang hendaknya disertai dengan bekal yang benar dan cukup. Demikian pula dengan pernikahan, membutuhkan bekal yang tidak sedikit dan sembarangan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang sepatutnya dilakukan dan diistiqomahkan oleh seorang muslimah dalam penantiannya untuk menuju sebuah pernikahan yang diridhoi oleh Allah swt. Langkah-langkah inilah yang insya Allah akan menjadi bekal untuk berlayar di atas lautan dan gelombang kehidupan dengan ombak dan badai yang selalu mengintai. Langkah-langkah inilah yang akan menjadi kompas dan bahan bakar untuk perahu pernikahan.

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah

Menantikan seorang lelaki sholih yang akan meminang dan menyandingnya dalam sakralnya pernikahan memang akan memancing datangnya berbagai bentuk godaan. Untuk itulah, seorang muslimah hendaknya terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya (baik ibadah fardhu maupun sunnah) untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Insya Allah, dengan peningkatan ibadah ini Allah akan memberikan kekuatan dan pertolongannya untuk menghadapi godaan-godaan yang mencoba untuk menggoyahkan dan memikatnya.

2. Istiqomah dalam doa dan tawakal

Sesungguhnya, segala sesuatu yang terjadi maupun yang tidak terjadi adalah hanya atas kehendak Allah swt semata. Rizki, maut, dan juga jodoh, itu semua berada dalam genggaman Allah swt, tidak akan ada yang mampu merubahnya kecuali Dia. Dan sebagai manusia, yang diwajibkan hanyalah berusaha dan berdoa dengan sebaik-baiknya. Kemudian bertakwakallah kepada-Nya, serahkan dan percayakan segala keputusan final hanya kepada-Nya. Janganlah pesimis dan berburuk sangka kepada Allah, karena Allah akan mengikuti persangkaan hamba-Nya.

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqoroh: 153)

Istiqomahlah dalam berdoa agar diberikan pendamping hidup yang sholeh, dan dikaruniakan sebuah pernikahan yang barokah sehingga membawa kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Yakinlah bahwa Allah lebih mengerti apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan yakinlah, bahwa Allah hanya akan memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya.

3. Mempersiapkan diri

Meskipun dinanti-nanti, namun pernikahan bukanlah hal sepele yang dapat dicapai dan dijalani dengan sembarangan atau asal mau saja. Ketika seorang wanita telah memasuki pintu pernikahan, maka secara otomatis kewajibannya pun telah bertambah (demikian pula halnya dengan laki-laki). Maka dari itu, hendaknya seorang muslimah senantiasa mempersiapkan dirinya sebelum seorang pangerang yang diutus oleh Allah swt datang untuk menjemput dan membawanya menuju istana pernikahan yang sakral.

Teruslah membekali diri dengan ilmu, khususnya ilmu agama, dan terutama ilmu agama yang berkaitan dengan masalah kerumah tanggaan. Selain itu, seorang muslimah juga harus membekali dirinya dengan keterampilan berumah tangga. Dan bekal yang terakhir adalah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang isteri sholihah yang taat dan senantiasa menyenangkan hati suami.

Saudariku, pernikahan adalah dambaan bagi setiap insan, tidak terkecuali seorang muslimah. Dan menunggu pangeran sholih yang akan menjemputnya menuju mahligai pernikahan yang sakral, bukanlah perjuangan yang ringan. Gelisah, gundah, tanda tanya, harap, cemas, semua membaur menjadi satu. Namun, sekali lagi pernikahan bukanlah ikatan yang dapat dijalin dengan “mau” saja. Untuk menuju pernikahan yang barokah, dibutuhkan bekal-bekal yang benar dan cukup. Jangan sampai kita kehabisan bahan bakar ataupun perbekalan ketikan sedang menyelami lautan pernikahan. Terlebih lagi menyelami lautan pernikahan tanpa membawa bekal, anda akan kelaparan dan kehausan. Jangan sampai anda melupakan peta dan kompas manakala hendak menjelajahi belantara pernikahan.

Saudariku, rindukanlah sebuah pernikahan sakinah, mawaddah, warrohmah. Rindukanlah seorang pendamping hidup yang akan membawa ikatan pernikahan mulia di dunia dan akhirat. Dan tidaklah sebuah pernikahan akan sakinah, mawaddah, warrohmah, melainkan dengan kita memperjuangkannya di jalan yang diridhoi oleh Allah, melainkan kita masuki pintu pernikahan tersebut dengan menyebut asma Allah. Dan tidaklah senuah pernikahan akan sakinah, mawaddah, warrohmah, kecuali kita menjalankannya dengan bekal yang cukup, dengan bekal yang benar. Allah, adalah pangkal tolak dan arah melangkah kita dalam menanti dan mengemudikan sebuah pernikahan.

Pernikahan yang barokah adalah pernikahan yang dilandasi dengan nilai-nilai iman dan takwa. Hanya pernikahan yang barokahlah yang akan memberikan kebagiaan dunia dan akhirat. Pernikahan dibawah naungan islam, pernikahan dibawah naungan Allah adalah pernikahan yang menjadi dambaan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Tiga langkah di atas merupakan secuil ikhtiar yang jika direalisasikan dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan keistiqomahan, insya Allah akan menjaga diri kita dari godaan-godaan yang menerpa manakala berada disebuah jalan menuju pernikahan. Dan insya Allah akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat dalam mengaruhi bahtera pernikahan kelak.

Monday, September 20, 2010

Saya Rela Jadi Isteri Kedua Awak..!



"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Syazni tegas dan yakin.

Tiba-tiba mata Fulanah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah.

"Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!" pekik Fulanah dengan suara tersekat-sekat.

Mata Syazni liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fulanah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fulanah langsung tidak selari dengan penampilannya.


"Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya… " Fulanah mula sebak.

"Tak. Maksud saya…"

"Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!" potong Fulanah dengan kasar.

"Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggup melamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?" suara Fulanah semakin tinggi, setinggi egonya.

Syazni diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fulanah' di sebalik Fulanah yang dia kenal selama ini. Fulanah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya berwarna kuning. Dalam hatinya, Syazni seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu. Syazni muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya. Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya.

"Ada hikmah," bisik hati kecil Syazni, sekecil pandangannya terhadap Fulanah.

Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Syazni sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagi. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak. Keyakinan serta keaktifan Syazni berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam persatuannya. Malah, Syazni dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama.

Sudah terlalu ramai muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fulanah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Syazni. Bagi Fulanah, Syazni seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Syazni melamarnya menjadi isteri kedua. Syazni masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fulanah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mahu berbaik dengan Fulanah, namun sikap Fulanah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Syazni tersebut.

Bagi Fulanah, Syazni tak ubah seperti lelaki lain. Gerak kerja dakwah Syazni berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu kehilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnya sibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya. Syazni semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya. Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Syazni – sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Syazni.

Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Syazni dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Syazni sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Syazni menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fulanah atau tidak? Syazni bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah merisik pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Syazni berjumpa dengan Nusaibah bertemankan sahabat baiknya.

Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Syazni mengulangi soalan yang pernah ditanya kepada Fulanah.

"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Syazni tanpa segan silu.

"Sudi," jawab Nusaibah ringkas.

"Er, betul ke ni?" tergagap Syazni menerima jawapan Nusaibah yang tenang dan yakin.

Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Syazni.

"Kenapa saya?" tanya Syazni ingin tahu.

"Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak," jawab Nusaibah yakin tetapi sedikit malu.

"Baiklah," jawab Syazni tersenyum.

Akhirnya, Syazni dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Syazni terasa dakwahnya semakin laju. Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Syazni semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Syazni membawa Nusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya. Kadang-kala letih menyinggah Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Syazni. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya.

"Abang, saya nak tanya boleh?" sapa Nusaibah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah.

"Ye sayang?" jawab Syazni sambil memandu.

"Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang," luah Nusaibah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya.

"Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa," Syazni menoleh sedikit ke arah Nusaibah, sambil tersenyum.

"Yeke? Dia datang program tu rupanya," jawab Nusaibah riang.

Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Syazni dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Nusaibah, dia merendah diri kerana usahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Syazni yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Syazni aktif dalam dakwah sebelum ini.

"Kita dah sampai," Syazni membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail di tangannya.

Syazni berdiri, mengadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri kereta.

"Itu isteri pertama abang," Syazni menuding jari ke arah khemah tersebut

"Mana bang?" Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Syazni.

"Tak nampak pun," Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya.

"Siapa nama isteri pertama abang?" Nusaibah sangat berdebar.

Syazni tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang.

"PERJUANGAN, " jawab Syazni.

**********************************************************************

hurmm... sanggupkah wahai diri untuk menjadi isteri kedua kepada madu bernama "Dakwah dan Tarbiyah"??

Bagaimana Bercinta Cara Islam ???



Islam adalah agama yang syumul. Sebuah agama yang lengkap. Islam tidak mungkin menyekat fitrah manusia yang sememangnya ingin menyayangi dan ingin disayangi. Untuk apa Allah menciptakan manusia berfitrah seperti ini jika manusia akan diperintahkan untuk memebunuh fitrahnya itu? Ajaran Islam telah diturunkan oleh Allah untuk memasang bingkai agar kemahuan manusia itu dapat disalurkan dengan cara yang terbaik. Selain itu, Islam menutup rapat jalan kemaksiatan dan membuka seluas-luasnya jalan menuju ketaatan serta memberi dorongan kuat ke arah perlaksanaanya.Rasulullah pernah mengecam salah seorang sahabat yang bertekad untuk tidak bernikah. Ini merupakan salah satu bukti bahawa Islam mengakui fitrah manusia yang ingin cinta-menyintai ini.


Percintaan dalam Islam hanyalah selepas termetrainya sebuah ikatan pernikahan antara dua insan, iaitu setelah bergelar suami isteri. Islam telah menggariskan panduan dalam menuju ke arah gerbang perkahwinan ini. Ustaz Hassan Din telah memberikan pendapatnya mengenai hal ini dalam Al-Kulliyah di TV3 pada 28 Julai 2006, iaitu pada hari Jumaat. Tajuk perbincangan Al-Kulliyah kali itu agak menarik ; Jodoh.

Apabila diminta memberikan pendapat beliau, beliau telah mengatakan yang cara masyarakat sekarang telah lari daripada syariat yang sepatutnya. “Sebenarnya dalam Islam, apabila seseorang lelaki itu telah berkenan dengan seorang wanita dan ingin menjadikan teman hidupnya, sepatutnya lelaki itu berjumpa dengan wali si perempuan tadi untuk menyatakan niatnya untuk masuk meminang. Tetapi masyarakat sekarang silap. Mereka terus berjumpa dengan yang empunya diri dan terus menyatakan niat hatinya. Kemudian mereka bercinta, berjanji sumpah setia dan segala-galanya. Sedangkan ibubapa mereka langsung tidak tahu akan perhubungan mereka ini. Setelah sekian lama bercinta, apabila ingin melangsungkan perkahwinan, emak dan ayah tak bersetuju dengan mengeluarkan pelbagai alasan,” terang beliau.


Beliau juga menerangkan konsep peminangan ini. Kata beliau, “Ibu bapa mungkin sudah ada pilihan mereka sendiri. Oleh itu, dengan menyatakan niat kepada ibubapa, mereka akan berjumpa sendiri dengan wali perempuan tadi untuk mengenali mereka dan calon menantu mereka dengan lebih jelas. Setelah kedua-dua pihak bersetuju, barulah dijalankan upacara peminangan, iaitu kedua-dua insan tadi telah menjadi tunang. Apabila sudah menjadi tunangan orang, adalah Haram perempuan itu dipinang oleh lelaki lain, seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadis baginda. Dalam masa pertunangan inilah kedua-dua pihak lelaki dan perempuan tadi akan saling mengenali antara satu-sama lain, bagi memastikan adakah ini merupakan pasangan hidupnya yang sebenar. Jika kedua-duanya sudah bersetuju, barulah pernikahan dilangsungkan,” jelas beliau lagi.

Namun begitu, Ustaz Hassan Din menegaskan bahawa bertunang bukan merupakan lesen yang membenarkan kedua-dua pasangan bermesra-mesra seperti suami isteri. Bertunang hanyalah untuk saling mengenali antara satu sama lain dan bukannya untuk bercinta. Pasangan yang telah bertunang tetap tidak boleh keluar berdua-duaan tanpa ditemani oleh ahli keluarga. Selagi belum bernikah, mereka tetap dua insan yang bukan mahram dan masih perlu manjaga batasan-batasan Islam seperti yang telah dibincangkan sebelum ini. Dan jika dalam tempoh pertunangan itu didapati kedua-dua pasangan ini tidak secocok atau tidak serasi, maka pertunangan bolehlah diputuskan secara baik melalui persetujuan kedua-dua belah pihak.

Ada pula yang berkata, “Cara ini untuk lelaki bolehlah. Untuk perempuan, tak sesuai. Nanti orang kata, ‘macam perigi mencari timba’, ‘wanita tidak bermaruah’ dan macam-macam lagi.” Sabar dahulu saudari. Sebenarnya ini merupakan pemikiran songsang yang telah diterapkan dalam masyarakat Melayu kita. Sebetulnya kita berbalik kepada Islam itu sendiri. Bagaimana Islam mengajarkan wanita yang berkeinginan bernikah, menyuarakan keinginanya? Mari kita kaji sirah.Bukankah perkahwinan teragung antara junjungan kita, Nabi Muhammad SAW dan Khadijah dimulakan dengan Khadijah menzahirkan keinginannya? Ketika mengetahui sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad, beliau merasakan yang dia tidak akan menjumpai sesiapa yang lebih layak untuk dijadikan suaminya melainkan Nabi Muhammad. Oleh itu Khadijah menyuarakan keinginannya melalui perantaraan Nafisah binti Manbah agar merisik Nabi Muhammad untuk dirinya. Tawaran itu disambut aik oleh Muhammad dan dengan tidak membuang masa, baginda terus menyatakan hasrat hatinya yang mulia itu kepada bapa-bapa saudaranya dan mereka pun terus melamar Khadijah melalui bapa saudaranya, ‘Amru bin Asad. Perkahwinanpun dilaksanakan dengan selamatnya.* Begitulah yang diajarkan dalam sirah. Jadi, tiada salahnya wanita yang memulakan dahulu. Bukankan itu lebih mulia, menyuarakan keinginan dan kebersediaan untuk menjalankan sunnah baginda Rasulullah SAW? Cuma caranya biarlah sesuai dengan masyarakat kita. Jika kita seseorang perempuan itu sudah mempunyai calon suami yang baik dan soleh, suarakan sahaja kepada ibu bapa, agar dapat menghubungi pihak keluarga si lelaki itu. Biar orang tua yang menguruskan, kita cuma mencadangkan. Kalau kedua-dua pihak setuju, maka pihak lelaki boleh masuk meminang.

(*Fiqih Sirah, Jilid 1. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buti. Bab Perniagaan Dengan Harta Siti Khadijah Dan Perkahwinan Baginda)

Lihat, betapa indahnya Islam mengaturkan perjalanan hidup penganutnya. Cukup teratur dan sitematik. Cara ini dapat mengelakkan daripada berlakunya maksiat dan perkara-perkara lain yang tidak diingini. Dalam masa yang sama, ia menuju kepada pembentukan keluarga bahagia yang diidamkan oleh manusia serta diredhai oleh Allah. Inilah percintaan dalam Islam, iaitu selepas perkahwinan. Insya-Allah kalau segalanya dilakukan dengan niat ikhlas kerana Allah dan bukan atas dasar nafsu dan keduniaan semata-mata, Allah akan mempermudah urusan kita itu.

Untuk kita yang masih menimba ilmu, tidak perlulah bersusah-susah mencari jodoh sekarang. Jodoh di tangan Allah, pasti bertemu jua dengan taqdirnya. Sekarang kita mempunyai matlamat yang lebih penting iaitu mendapatkan kecemerlangan dalam pelajaran dan menunaikan tanggungjawab kita sebagai muslim. Banyak lagi tanggungjawab yang perlu kita pikul dan bercinta bukanlah sesuatu yang perlu buat masa sekarang. Berusahalah menjadi muslim dan muslimah sejati serta mengamalkan Islam dalam kehidupan kita. Akan tetapi, bagi mereka yang merasakan diri sudah mampu untuk memikul tanggungjawab berumah tangga, mampu memberi nafkah zahir dan batin, maka bernikahlah. Tiada salahnya bernikah ketika belajar. Itu adalah lebih mulia daripada mereka yang ber’couple’, dan memuaskan nafsu mengikut telunjuk syaitan. Ikutilah cara-cara menuju pernikahan yang telah diterangkan di atas. Sekali lagi ditegaskan, bercinta sebelum berkahwin dan ber’couple’ adalah menghampiri zina dan hukumnya adalah HARAM .

Sekadar Renungan, tentang Nikah



Pernikahan akan menyingkap tabir rahsia bahawa isteri yang kau nikahi tidak seindah yang diimpikan.

Isterimu bukanlah..semulia Khatijah, setaqwa Aisyah, setabah Fatimah, secantik Zulaikha. Justeru isterimu adalah isteri akhir zaman, yang InsyaAllah akan melahirkan anak soleh dari rahimnya.

Pernikahan mengajarkan kita berkewajipan yang sama;

Isteri menjadi tanah, dan Suami menjadi penaungnya.

Suami menjadi sebuah pondok, dan Isteri menjadi penghuninya.

Saat Isteri menjadi madu, kamu teguk kesegarannya.


Di kala Suami menjadi raja, kau nikmati anggur singgahsananya.

Ketika Isteri menjadi racun, Suami menjadi penawar bisanya.

Pabila Suami menjadi bisa, Isteri bisa jadi penawarnya.

Pernikahan akan menginsafkan kita akan perlunya Iman dan Taqwa kerana memiliki suami tidak se-arif Abu Bakar, seberani Umar Bin Khattab, se-kaya Ustman Bin Affan dan segagah Ali Bin Ab Tholib.

Suami mu adalah..suami akhir zaman yang InsyaAllah, Membimbingmu menempuh jalan yang diredhai Allah.

Namun senantiasalah berikhtiar semoga menjadi suami/isteri yang soleh dan solehah, agar keluargamu akan menjadi keluarga Sakinah, Mawadah, Warrohmah.


Wahai wanita solehah, jangan risau akan jodohmu kerana muslimin yang bijaksana takkan terpaut pada wanita hanya kepada kecantikan, lirikan senyuman, pada bicara manja dan menggoda atau pada pujuk rayu seorang wanita yang meruntuhkan imannya. Telah tercatat seungkap nama lelaki di Luh Mahfuz untukmu. Cuma peribadinya ditentukan oleh sejauh mana ketinggian peribadimu. Jika kau tetap di atas jalan yang di redhai-Nya, InsyaAllah si dia turut di jalan yang sama.



Ke arah Baiti Jannati:
sekadar renungan agar diri tidak terlalu ingin mencari yang sempurna. Kerana tiada yang sempurna. Masakan layak untuk mendapatkan yang sempurna andai diri juga jauh dari kesempurnaan itu. Yang penting, perbaiki diri~~~

Friday, September 17, 2010

Doa aGAR Dipermudahkan Urusan

Apabila menghadapi sebarang masalah , mohonlah pada Allah swt. keringanan dengan membaca doa berikut :

اللَّهُمَّ لا سَهلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً ، وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحُزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Maksudnya : “ Wahai Tuhanku , tiada kemudahan melainkan apa yang Engkau jadikanmudah dan perkara yang susah boleh Engkau jadikan mudah , apabila Engkau mengkehendakinya” .[1]

Petua Beramal

Adalah menjadi sunnatullah dalam kehidupan , bahawa manusia itu mengahadapi ujian berupa kelaparan , kematian dan kesulitan , kerana dengan ujian yang berbagai itu Allah swt dapat mengetahui tahap keimanan hambaNya . Firman Allah swt dalam surah al-kahf ayat ke 7 :

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا(7)

Maksudnya : “Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, kerana kami hendak menguji mereka, siapakah di antaranya yang lebih baik amalnya”.

Walaupun Allah sebenarnya telah mengetahui tahap keimanan manusia sebelum berlaku ujian , namun ujian seperti kesulitan itu dapat mendedahkan kepada manusia itu sendiri keperluannya untuk mengambil langkah-langkah pemulihan kepada permasalahan imannya sendiri. Dia perlu memuhasabah dirinya , memperbaiki sikapnya , mengikhlaskan amalannya untuk mencapai kualiti amalan yang dikehendaki Allah dan sebagainya. [2]

Dalam buku As’ad Imra`atan Fil Alam, Dr Aid Al-Qarni menjelaskan kepentingan memiliki semangat yang jitu dengan katanya yang bermaksud : “ Jadilah manusia yang mempunyai cita-cita yang tinggi, melalui kesukaran untuk sentiasa mendaki kea rah kejayaan, secara istiqamah, elakkan dari kecundang.Ketahuilah bahwa hidup ini ibarat beberapa detik sahaja, jadilah seperti semut yang sentiasa sabar dan tabah…” [3]

Ini juga merupakan tip berharga buat dikongsi bersama meniti kehidupan .

[1] HR Ibn Hibban no 2427 , Ibnus Sunni no 351 , Silsilah al-Ahadith al-Sahihah no 2886

[2] Lihat buku Mauqif al-Muslim , muka surat 51

[3] Lihat Kitab As’ad Imra`atin Fil Alam Bab Unzuri Ila al-Sahab Wa La Tanzuri Ila al-Turab, karangan Dr Aid Abdullah Al-Qarni

Saturday, September 4, 2010

AKAN KU JUMPA.....

Ku mengatur langkahku
Jalan tanpa bayang-bayang mu
Langit dan bumi setia menemani ku
Matahari menyinar tak pernah berpihak pada ku
Ku kepanasan tanpa perlindungan mu


Hari berganti hari aku masih teguh menanti
Hadir diri mu dalam hidup ku ini
Rasa kecewa ada bilakah kita nak berlari
Namun yakin ku takkan ku temui

Ku takkan pernah cuba berhenti
Wajahku mencari cinta
Yang ku tahu hanya tuk diri ku
Kan ku terus cari sampai hujung dunia

Kerna ku tahu akan ku jumpa diri mu
Dan ku kan terus menempuh mimpi-mimpi ku selalu

Ku lihat semua gembira
Bila mengenali erti cinta
Senyuman ku beri hanya duka
Bila ingin teman tuk berbicara

Cinta datang sembunyi
Andai ku kabur mencari
Hadirlah dalam hidup ku ini

Cinta datang engkau pergi
Bila langkah ku cuba
Untuk mengejar diri mu